HEADLINE NEWS

Desa Dengan Literasi Informasi Lewat Fasilitas Internet Gratis

By On October 04, 2017

Warga Desa Melung
AKAREBADESA.ID - Banyumas, Melung merupakan salah satu desa kecil di Jawa Tengah yang berada di lereng Gunung Slamet, yang dikenal sebagai desa melek internet. Pada 2008, Kepala Desa Melung memprakarsai pendirian antena koneksi internet produk layanan teknologi CDME. Kurang puas dengan saluran internet yang ada, pada 2009, Desa Melung beralih ke teknologi internet berbasis kabel.

Pemerintah Desa Melung memasang antena omni dan Wi-Fi untuk mengembang RT/RW net. Hingga akhirnya Desa Melung yang luasnya 1.320 hektar itu tercover oleh sambungan internet. Masyarakat desapun hampir semuanya bisa berinternetan. Uniknya hampir setiap warga Desa Melung kini sudah memiliki akun sosial media, facebook dan twitter.

Berikut Data Desa Melung
Kepala Desa : Khaeruddin
Nama Inovasi : Desa Melek Internet
Pengelola : Pemerintah Desa Melung
Alamat : Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kontak : +62 857-2625-2441
Potensi Utama Desa : Perikanan Peternak Gurame.

Para warga Desa Melung tidak membutuhkan ruang khusus untuk belajar dan bertatap muka langsung seperti kalau belajar di sekolah. Mereka bisa saling berbagi informasi dari internet lewat akun sosial media yang mereka miliki. Warga juga mulai membiasakan diri browsing untuk keperluan ilmu dan teknologi bercocok tanam (agribisnis) atau hal apa saja di desanya secara real time, bahkan masyarakat dapat mengetahui perkembangan harga pertanian untuk hasil panen mereka di pasar. Dengan demikian seluruh aset dan potensi desa bisa lebih dikenal orang lain.

Di area kantor Desa Melung, mereka memiliki layanan ruang belajar komputer untuk warga desa. Layanan itu menjadi media belajar masayarakat desa, baik kalangan kelompok petani, kelompok perempuan, kelompok pemuda, maupun kelompok ekonomi desa. Untuk perawatan, para pengguna berkontribusi lewat kotak infak semampu mereka.

Sumber : inovasidesa.or.id

Merah Putih Akan Berkibar Pada Peringatan HUT RI Di Bukit Pembuangan Jomblo

By On July 27, 2017

Bukit Pembuangan Jomblo
Karebadesa.id - Kepala Desa Baji Pamai, Ali Akbar dalam memperkenalkan potensi wisatanya mengadakan lomba makan ikan terbanyak dengan hadiah uang tunai 1 juta rupiah dalam festival Ma'dinra 18 Agustus 2017 dibukit Pembuangan Jomblo.

"Sekaligus pada peringatan HUT RI nanti Pemerintah Desa juga akan melakukan pengibaran bendera merah putih dengan lebar 10x15 meter" ungkap Ali Akbar

Tidak jauh dari lokasi tersebut, pengunjung bisa menikmati dan menyaksikan gua Batu Ma'dinra dan bukit Kanari di Dusun Malaka, Desa Cenrana Baru.

Hanya berkisaran sekitar 200 meter jarak kedua destinasi wisata tersebut yang meski beda Desa. Pengunjung bisa berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan untuk menikmati kedua destinasi wisata tersebut

Selain wisatawan bisa melihat keindahan alam Cenrana, kota Makassar diatas puncak dipagi hari, juga muncul awan. Ketinggian bukit ini mencapai 3.000 meter dari permukaan laut.

Dalam festival tersebut, wisatawan disajikan kue tradisional yang hampir dilupakan sebagai salah satu bagian dari promosi dan perkenalkan kembali kue tradisional buatan lokal khas desa.

Desa Wisata Namu Konawe Selatan

By On May 23, 2017


Karebadesa.id - Desa Namu pesona wisata baru yang kini menjadi salah satu objek wisata yang paling perlu dikunjungi di Kabupaten Konawe Selatan, Kecamatan Laonti.

"Di Desa Namu sendiri dihuni warga kurang lebih 400 jiwa dan sudah saya buatkan SK POKDARWIS yang pengurusnya berasal dari warga desa yang nantinya berfungsi mendampingi masyarakat mengelola desa wisata, dan disini kami melakukan pembersihan umum oleh semua masyarakat pada hari jum'at, selain itu pokdarwis nantinya akan mengelola segala bentuk bantuan yang masuk baik dari pemerintah pusat, tingkat 1, tingkat II maupun dari swasta atau masyarakat" Ungkap Bapak Yuddin (Kepala Desa Namu) Kepada Tim karebadesa.id

"Namu, sebuah desa dengan potensi sumber daya perairan yang Amazing, saya sangat menyukainya, penyambutan yang hangat dari penduduknya, Ketenangan yang saya dapat" Ungkap salah satu pengunjung Evy Arum Saputri.

“Desa wisata Namu adalah kawasan wisata yang cukup lengkap, karena tidak hanya pantai, tapi juga wisata bawah laut, air terjun maupun atraksi budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat,” jelas penggiat wisata Ruruhi Project, Yasrin Fior Polingai dalam Diskusi Publik tentang Wisata yang digelar AJI Kendari.

Desa Namu yang terletak di pesisir Kawasan Suaka Marga Satwa Tajung Peropa ini terdapat sejumlah objek wisata alam yang saling berdekatan sehingga dapat dengan mudah untuk disusuri dan dinikmati keindahannya.

Untuk penyuka wisata laut, pilihannya adalah Pantai Namu dengan pasir putih yang tersebar sepanjang desa, selain itu ada juga pesona wisata bahwa laut dengan keindahan terumbu karang dan ikannya yang cocok untuk penyelaman, snorkeling maupun diving.


Selain itu, di sisi utara Desa Namun terdapat area wisata berupa danau biru dengan air yang bersumber dari air pegunungan di belakng Desa. Sekitar 1 kilometer punggung bukit desa tersebut terdapat lokasi wisata air terjun setinggi 10 meter dengan kontur air yang mengalir dibebatuan berundag-undag.

Kelestarian hutan Namu yang termasuk dalam Garis Wallaca ini juga menghadirkan keindahan alam tersendiri yang khas, khususnya pada kehidupan flora dan fauna di kawasan tersebut. Aneka satwa dilindungi masih dapat dijumpai ditempat tersebut seperti binatang jenis rusa, anoa, kera hitam sulawesi, rangkong rimba, elang Sulawesi hingga babi hutan.

Wisatawan juga dapat menikmati keidahan aneka flora endemik yang tumbuh subur di hutan Namu, diantaranya anggrek macan (tiger) corak kuning yang sangat langka serta berbagai tumbuhan khas garis Wallacea lainnya.

Tidak hanya berwisata alam, pengunjung juga dapat menikmati wisata budaya di Desa Namu seperti kuliner khas Namu serta sajian budaya lainnya yang merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat setempat.

Yasrin Fior Polingai atau yang akrab disapa Fior juga menjelaskan, untuk kenyamanan wisatawan fasilitas pendukung juga telah tersedia di Desa Wisata Namu berupa homestay yakni rumah penduduk yang bisa kepada wisatawan.


“Fasilitas MCK juga rata-rata sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk ketersediaan air tawar yang cukup melimpah di desa,” jelasnya.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Desa Namu, juga tidaklah sulit sebab seluruh rute menuju ke desa tersebut sudah dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Dari Kota Kendari Wisatawan dapat melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat mengambil rute Kacamatan Moramo – Kolono hingga Desa Langgapulu – Amolengu dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam. Setibanya di Dermaga rakyat Desa Langgapulu, kapal nelayan telah siap sedia mengantar ke Desa Namu dengan jarak tempuh sekitar 30 menit perjalalan laut.

Rute lain yang dapat digunakan yakni menggunakan Kapal dari Dermaga di kawasan Kota Lama Kendari dengan tujuan ke Dermaga rakyat Laonti untuk selanjutnya berganti dengan kapal nelayan yang akan mengantar ke Desa Namu.

Dana yang digunakan untuk berlibur ke Desa Wisata Namu juga tidak terlalu besar, yakni berkisar Rp 500 ribu hingga Rp1 juta rupiah per orang.

Sumber : Diolah dari beberapa sumber

Contact Form

Name

Email *

Message *